Kamis, 09 Juli 2015

   Banyak umat Hindu masih bingung, merayakan Sugihan Jawa atau Sugihan Bali. Dalam beberapa perkembangan tradisi Sugihan Jawa dan Sugihan Bali, ada banyak mispersepsi terhadap maknanya. Salah kaprah ini menjadi polemik membedakan perayaannya berdasarkan keterikatan dengan trah silsilah yang berketurunan Jawa atau Bali.

 
      SUGIHAN adalah rangkaian pelaksanaan Hari Raya Galungan, dimana Hari Raya galungan  adalah diawali dengan Suguhan.
Namun ada yang berkembang dimasyarakat Bahwa pelaksanaan SUGIHAN JAWA adalah bagi orang Hindu Bali keturunan Jawa (Majapahit) dan sugihan Bali untuk Bali Age....Jelas ini SALAH KAPRAH .

Sejatinya Sugihan ada Tiga :
 
Sugihan TENTEN : merupakan ngentenin atau memperingatankan ,mengingatkan bahwa Kemenangan DHARMA akan tiba, juga Bhuta Tiga akan hadir untuk menggoda umat manusia. Sugihan tenten jatuh Pd hari Rabu Pon Sungsang atau tujuh hari sebelum GALUNGAN.
 
Sugihan Jawa:  Jawa dalam pengertian ini adalah jaba=luar, diluar..Jadi sugihan Jawa yang jatuh pada kamis wage sungsang adalah pembersihan Buana Agung/makro kosmos , sebagai wujudnya umat Hindu mengadakan pembersihan/ngereresik kahyangan/tempat2 ibadah " sugian jawa kalinggania pamrascitaan Bhatara kabeh......"
 
Sugihan Bali :  Bali dalam pengertian disini adalah dalam, yg jatuh pada sukra kelion sungsang merupakan pembersihan Buana Alit...
Jadi Sugihan disini adalah Nyasa Kerti dalam rangka mempersiapakan diri menghadapi Buta Tiga dan mampu menaklukan musuh dalam dinia dan dalam diri sehingga dapat mencapai KEMENANGAN (GALUNGAN)

      Arti lain : menurut ilmu etimologi kata “jawa” dari sugihan ini berasal dari “jaba” yang artinya “bagian luar”. Nah, jika digabungkan dengan arti Sugihan Jawa secara harfiah adalah “pembersihan/penyucian bagian luar”. Maksudnya disini (jika dikaitkan dengan rangkaian Hari Raya Galungan) ialah pada hari Sugihan Jawa ini masyarakat hindu bali mengadakan upacara penyucian terhadap “bhuana agung” , yaitu alam sekitarnya. Pada sugihan jawa ini masyarakat tidak saja melakukan pembersihan secara sekala saja (membersihkan tempat suci dan segala peralatan) tapi juga secara niskala (melakukan upacara penyucian)
     Kemudian sugihan bali yg berasal dari kata “wali” yang artinya “bagian dalam”. Secara harfiah, artinya “pembersihan bagian dalam” yg artinya pembersihan dr dalam diri sendiri. Biasanya pada hari tersebut masyarakat melakukan ritual “penglukatan” atau pembersihan diri dari segala yg bersifat kotor. Selain penglukatan, juga dilaksanakan bakti yoga yang tujuan nya memberikan ketenangan diri.

     Lalu kenapa ada salah kaprah bahwa Sugian Jawa hanya untuk keturunan Wong Majapahit dan Sugihan Bali untuk Bali Aga?
Sebenarnya miskomonikasi berabad-berabad bisa menyebabkan salah persepsi dan pengertian.
Mungkin dikaitkan dengan kebiasaan kerajaan tempo dulu, dimana Pada saat Sugihan Jawa daerah taklukan diluar menyetor Upeti, Pajak dan Pada Saat Sugihan Bali yang menyetor upeti,Pajak adalah daerah Taklukan di Bali. Jadi mungkin saja ini menyebabkan kesalahkaprahan.
Tapi kita yakin dengan pengetahuan Agama yg semakin maju, apalagi informasi dan teknologi semakin berkembang kesalahkaprahan ini dapat dihilangkan.
Disusun oleh : Semeton Pasek Dangka | Suksma sampun rauh ring Situs puniki , Dumadak Rahayu